Kuliah
diluar negeri
Pengen kuliah
sambil kerja diluar negeri? kalau sekarang sih agak sulit juga, ya.
Karena di pengaruh krisis ekonomi global.
Kalau ingin sih (untung-untungan juga, lho ya..), langkah awalnya adalah
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin
dari mulai biaya perkuliahan sampai apakah disana orang asing diberi
kesempatan untuk kerja Part time atau full time. Informasi semacam
itu bisa didapat dari lembaga
penyelenggara pendidikan atau perwakilannya di indonesia, kedutaan
besar dan lembaga pendidikan
bahasa seperti LIA, Goethe Institut, EF internasional atau Erasmus
Huis.
Dari sana,
bisa anda tanyakan bagaimana cara mendaftar di Universitas tersebut,
kapan pendaftarannya,
berapa kali dalam setahun di buka pendaftaran di uni itu, apakah
perlu nilai khusus terhadap jurusan
yang hendak diambil, apakah orang asing dapat ijin kerja dan
lain-lainnya ...
kembali
Pertimbangan
dan perbandingan
`Dunia tak selebar daun kelor`
Setelah istilah Globalisasi muncul, seakan-akan kuliah diluar
negeri bukan barang yang aneh. Semenjak trend kata itu kuliah
diluar negeri merupakan suatu petualangan, tantangan sekalian
suatu keharusan bagi peniti karir kelak, betul?
Muda, dinamis
dan berwawasan global. Dengan langkah kita ke dunia yang sama
sekali beda, budaya, bahasa, politik, ideologi dan keadaan
sosial. Menciptakan suatu pribadi yang lain dengan produk dalam
negeri, yang bisa lebih flexibel, kompeten dan berwawasan
luas.
Oleh karena itu,
apabila kita memutuskan untuk ingin belajar ke luar negeri, terutama
di negara Jerman, yang dibutuhkan adalah
kesiapan moral dan mental yang prima, serta disiplin pribadi ,
disamping kesiapan dari segi pembiayaan.
Hal ini diutarakan karena kita disini akan berada jauh dari
keluarga.
Dimana segala hal harus kita lakukan sendiri. Disini kita benar-benar
dituntut untuk mandiri.
Jerman adalah negara yang penduduknya suka bekerja keras dengan
tingkat kedisiplinan yang tinggi. Disamping itu, mereka juga benar-
benar menghargai hasil karya seseorang, baik itu di bidang keilmuan
maupun bidang sosial.
Oleh karena itu, akan sangat baik sekali, apabila kita benar-benar
mempersiapkan kemampuan bahasa dan keilmuan yang kita pilih nanti,
karena itu akan sangat membantu apabila kita ingin menuntut ilmu disini.
Alasan kuliah
diluar negeri:
- pengalaman
dan tantangan
- mandiri
berpikir dan bertindak
- membuka
persahabatan skala internasional
- mengembangkan
kemampuan berbahasa
- pemahaman
tehnik perkuliahan yang berbeda
- hubungan
internasional
kembali
Mengapa ke Jerman
Di Jerman
kini terdapat 41.000 sekolah dengan 9.2 juta pelajar dan sekitar
58.00
guru tetap. Anggaran pemerintah yang diperuntukan bagi dunia
pendidikan
jumlahnya sangat besar. Di tahun 1991 saja sudah mencapai 95
milyar DM, untuk
pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi.
Pendidikan
di Jerman. Belajar di luar negeri kini makin diminati, walau
biayanya
cukup mahal. Wajib belajar dimulai sejak usia seseorang 6-18
tahun. Selama
menjalani wajib belajar itu, tidak dipungut biaya. Sarana belajarseperti
buku,
diberikan secara cuma-cuma. Pelajaran agama, kecuali di sekolah
netral, menurut
undang-undang di sana menjadi mata pelajaran kurikuler. Dan
sejak usia 14 tahun,
siswa diberi kebebasan untuk menentukan apakah ia akan mengikuti
pelajaran
agama atau tidak.
Pemerintah
Federal dan negara-negara bagian menginginkan agar orang asing
yang
belajar di Jerman jumlahnya sebanyak-banyaknya. Tahun 1990 mahasiswa
asing
mencapai 100.000. Jika mahasiswa atau orang tua tidak sanggup
menanggung
biaya hidup, ada kemungkinan menerima beaya hidup berdasarkan
Undang-Undang Federal Dukungan Pendididkan yang dikenal singkatan
"BAFöG."
Setengah dari jumlah bantuan itu diberikan sebagai beasiswa,
dan setengah lagi
sebagai pinjaman tanpa bunga yang harus dikembalikan paling
lama lima tahun
setelah masa pemberian bantuan .
Biaya hidup
di Jerman tergolong tinggi. Perkiraan pengeluaran resmi per bulan
diperkirakan
minimal DM 1200 (sekitar 585 Euro). Namun biaya itu tentu saja akan
sangat tergantung dari kebiasaan dan gaya hidup seseorang. Meski tidak
ada pungutan uang kuliah,
karena hal itu telah ditanggung pemerintah Jerman namun ada
beberapa biaya yang
perlu dihitung seperti; asuransi kesehatan, iuran fasilitas
kampus, biaya
pemondokan, transportasi dan tentu saja konsumsi. Inilah komponen
biaya yang perlu diperhitungkan.
kembali
Segi
Kekurangan studi di jerman.
Tetapi kita
juga perlu realistis untuk melihat kekurangan studi di Jerman.
Pertama adalah kendala bahasa, bahasa
Jerman bukanlah bahasa yang mudah dipelajari, di sisi lain kemampuan
berbahasa Inggris yang sangat diperlukan di dunia kerja nanti,
yang otomatis kurang terlatih dengan baik selama masa studi
di Jerman. Kecuali bila Anda mengambil program Internasional
dengan bahasa pengantar Inggris. Bila Anda inginkan, Anda juga
dapat mengambil jam tambahan di Universitas untuk pelajaran
bahasa Inggris.
Kelemahan
yang kedua adalah masa studinya yang relatif
panjang (rata-rata 6-8 tahun). Gelar yang diperoleh di
Universitas Jerman hampir dapat di samakan dengan gelar S2/Master
di negara lain, atau gelar di FH disamakan dengan gelar D4 ataupun
S1/Bachelor di negara lain. Beberapa Universitas dan FH di Jerman di
beberapa jurusan tertentu sudah mulai memberikan gelar Internasional
Bachelor dan Master dengan isi materi pengajaran yang sama dan
diakui Internasional. Selain itu, Jerman juga memiliki badan akreditasi
untuk suatu program studi. Akreditasi yang dikeluarkan dari badan ini,
digunakan sebagai salah satu pertimbangan apakah suatu jurusan di sebuah
universitas itu baik, atau tidak. Namun sebenarnya itu tidaklah seberapa
penting, karena pada dasarnya hampir semua universitas negeri di negara
Jerman adalah hampir sama kualitasnya.
Kelemahan yang ketiga
adalah, Untuk visa mahasiswa yang berlaku 1 tahun lebih, hanya diberikan
kesempatan bekerja selama 90 hari kerja per tahunnya. Perlu diingat juga,
bahwa karena krisis ekonomi global yang terjadi di semua negara, banyak
pula terjadi pengangguran di Jerman, sehingga jumlah pencari kerja juga
cukup banyak disini. Persiapkan diri dan mental anda untuk
pekerjaan-pekerjaan kasar. Namun demikian, hendaknya jangan berkecil
hati, karena semua pekerjaan yang halal adalah normal disini. Dan juga
dari segi pembiayaan, dengan bekerja selama 1 bulan, untuk pekerjaan
kasar, maksimalnya, bisa untuk dibuat biaya hidup selama 1-2 bulan.
kembali
Persiapan
bahasa
Bahasa sebagai
kunci penerimaan mahasiswa di universitas luar negeri. Bila
anda hendak kuliah di jerman, salah satu hal yang paling utama
diperhatikan adalah belajar bahasa jerman, kecuali bila anda
ingin mengambil program master dengan jangka waktu setahun dan
tidak ada tuntutan belajar bahasa jerman.
Persiapan
bahasa hendaknya sudah direncanakan di Indonesia, karena kursus
bahasa di jerman cukup mahal, walaupun dalam hal percakapan
nanti akan lebih cepat menguasai.
Selain di
Goethe Ins. Jakarta (Jl. Sam Ratulangi)terdapat pula
Goethe Ins. Bandung dan Yayasan Goethe Indonesia Surabaya,
serta banyak lembaga-lembaga
bahasa yang menawarkan kursus bahasa jerman, baik itu intensiv
atau hanya dua kali dalam seminggu.
Hampir
semua Universitas di Jerman menggunakan bahasa pengantar pengajaran
Jerman, oleh karena itu persiapan bahasa di Jerman dari Indonesia
sangat disarankan. Karena bahasa Jerman bukanlah bahasa yang
mudah dipelajari, persiapan bahasa Jerman sebaiknya dimulai
sedini mungkin.
Sebagian besar Perguruan Tinggi di Jerman mempunyai persyaratan
kemampuan bahasa minimum sampai mempunyai ijazah ZDaF dari Goethe
Institut untuk mendaftar ke Studienkolleg
Kemungkinan studi bahasa di Jerman.
Terdapat juga kemungkinan untuk memulai belajar bahasa di
negara Jerman dengan mengambil kelas intensif di berbagai
jenis sekolah bahasa di Jerman. Belajar bahasa Jerman dengan
cara ini mempunyai keuntungan proses belajar bahasa Jerman
akan sangat pesat dan baik, tapi dengan kerugian memakan biaya
yang relatif banyak Contoh:
Perhatian:
Pada saat Anda melamar Visa, jangan
melamar Visa untuk mengikuti kursus bahasa, melainkan visa
studi. Jika Anda melamar visa untuk mengikuti kursus bahasa,
Anda harus kembali ke Indonesia dan mengajukan visa studi
kembali untuk melanjutkan studi di Jerman. Visa untuk kursus
bahasa tidak dapat dikonversi di Jerman menjadi visa studi
atau visa lamaran studi!
kembali
Surat
Panggilan
Langkah awal untuk memulai pengurusan selain kursus bahasa adalah
melamar ke universitas yang dituju. Folmulir Permohonan bisa
anda dapatkan pada universitas tersebut dengan mengirim surat
dalam bahasa inggris atau jerman, atau bisa memfotocopy-nya.
Setelah
anda mendapatkan fomulir ini, hendaknya secepatnya
mengirimkan kembali karena batas pendaftaran untuk musim dingin
berakhir pada 15. Juli dan untuk musim panas berakhir pada 15
januari.
Yang harus
ditambahkan pada folmulir pendaftaran.
Masing-masing
Universitas mempunyai perbedaan dalam proses penerimaan mahasiswa
baru.
kembali
Visa
Setelah
anda mendapatkan surat dari Univarsitas di jerman, makan anda
berhak untuk mengajukan visa belajar,beberapa contoh visa diterangkan
dibawah ini.
Ada
tiga jenis visa yang dapat diberikan kepada Anda:
-
Visa
lamaran studi (bila Anda masih belum memiliki tanda diterima
di perguruan tinggi atau bukti lamaran studi)
-
Visa
studi (bila Anda sudah memiliki tanda diterima di perguruan
tinggi atau bukti lamaran studi)
-
Visa
untuk mengikuti kursus bahasa (bila Anda hanya untuk mengikuti
kursus bahasa saja di Jerman) Perhatian: Bila Anda ingin langsung melanjutkan
studi di Jerman setelah menyelesaikan kursus bahasa, maka
Anda sebaiknya langsung menempuh prosedur pengurusan visa
untuk maksud kunjungan Anda (visa lamaran studi atau visa
studi) sejak dari awalnya, karena kalau tidak, maka Anda
harus keluar dari Jerman dan harus mengajukan permohonan
visa lagi dari Indonesia. Visa untuk kursus bahasa tidak
dapat dikonversi di Jerman menjadi visa studi atau visa
lamaran studi!
Dokumen
yang harus dibawa untuk mengurus Visa:
-
Paspor
yang masih berlaku disertai 2 lembar fotokopi Passport.
-
Fotokopi
ijazah sekolah lanjutan atas (STTB) yang sudah dilegalisir
oleh Depdikbud.
-
Jaminan
Keuangan dari sponsor
-
Apabila
pembiayaan tersebut ditanggung oleh seseorang dari
Indonesia (contoh: orang tua) maka orang tersebut
berkewajiban menanggung semua biaya studi selama masa
studi (contoh bukti jaminan: deposito keuangan sebesar
Rp. 70.000.000,- atau sekitar € 7000 yang harus diblokir,
dikirim ke tabungan anda di Jerman, per bulan sekitar
€ [7000/12] ~ € 585 dan berlaku selama minimum 1 tahun)
-
Apabila
pembiayaan tersebut ditanggung oleh sponsor di Jerman,
maka harus diserahkan satu pernyataan kewajiban, dimana
dinyatakan bahwa dia berkewajiban menanggung segala
biaya selama masa studi
-
Apabila
pembiayaan ditanggung oleh beasiswa maka harus diserahkan
surat persetujuan pemberian beasiswa. Bagaimanapun
juga harus dipastikan bahwa Anda harus benar-benar
mempunyai dana yang cukup di Jerman!
-
STTB
Indonesia dan terjemahannya dalam bahasa Jerman oleh penerjemah
yang telah disumpah dan diakui kedutaan (daftar penerjemah
dapat diambil di kedutaan Jerman)
-
Fotocopy
Formulir pendaftaran Uni yang sudah diisi
-
Formulir
Visa yang sudah diisi (Akan anda dapatkan di kedutaan)
-
Pas
Foto 2 lembar (4x6)
-
Fotokopi
ijazah pengetahuan bahasa Jerman (bila ada)
-
Surat
keterangan sehat dari dokter atau rumah sakit dalam bahasa
Inggris atau Jerman.
kembali
Dokumen-dokumen
di bawah ini harus dibawa ke Jerman. Diantaranya cuma untuk
berjaga-jaga saja, agar nanti tidak mengalami kerepotan di
jerman.
-
Passport
-
Zulassung
asli
-
Fotokopi
akte kelahiran (Serta Terjemahannya bila ada)
-
Bukti
Jaminan keuangan yang didapat dari kedutaan
Dokumen
ini akan dibutuhkan Anda untuk mengurus perpanjangan Visa
dan proses pendaftaran Universitas di beberapa kota di Jerman.
-
Fotokopi
STTB dalam bahasa Indonesia yang telah dilegalisir di Depdikbud.
-
Terjemahan
STTB dalam bahasa Jerman oleh penerjemah yang telah disumpah
(Bila tidak ada yang tersisa, bawalah fotokopinya).
-
Surat
tanda Warga Negara Indonesia (untuk melapor diri di Kedutaan
Indonesia di jerman).
-
Surat
Bukti Uji Kesehatan, serta terjemahannya
-
Surat
keterangan keaslian STTB dari SMU (disertai dengan tanda
tangan kepala sekolah) dalam bahasa Jerman.
-
Fotokopi
ijazah pengetahuan bahasa jerman.
-
SIM
International (bila ada)
-
Pas
Foto 3x4, 4x6, secukupnya (Minimal 5 buah) serta Negatifnya
-
KTP
/ Fotokopinya.
kembali
Keperluan
Hidup & Pembiayaan
Ingat Study di Jerman adalah Free atau Gratis, namun demikian, pada
setiap semester, para mahasiswa akan dikenakan biaya untuk uang
administrasi mahasiswa, uang sosial dan Semesterticket
(tidak wajib di setiap tempat) dan ada kemungkinan biaya tambahan
yang lain, keseluruhannya berkisar € 150, tergantung kebijakan
dari masing-masing universitas.
Semesterticket adalah tiket para pelajar untuk menggunakan
jasa angkutan untuk suatu daerah tertentu selama 1 semester. Jadi dalam
1 semester, mahasiswa tersebut tidak perlu membayar uang angkutan.
Perlu diingat, semester ticket hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa
ataupun seseorang yang terdaftars sebagai mahasiswa.
Peserta kursus bahasa tidak mendapatkan
semester ticket.
Sebagai salah satu solusinya adalah membeli tiket tiket bulanan yang
harganya lebih murah daripada tiket mingguan ataupun tiket harian.
Berdasarkan teoritisnya, biaya hidup termasuk asuransi dan biaya-biaya
tambahan per bulan di Jerman berkisar DM
800 (~€400) - DM 1.200 (~€600),- . Tapi dengan hidup yang
normal, kebanyakan mahasiswa indonesia mengeluarkan biaya sekitar
DM 700 atau sekitar € 350,- sampai DM 1100, atau sekitar € 550 - per
bulan. Tergantung dari gaya hidup yang mereka lakukan, dan juga situasi
ekonomi dari kota tersebut. ( Khusus untuk kota Darmstadt, sekitar € 400-550an)
Beberapa barang-barang yang selayaknya dibawa ke jerman tercantum
dibawah ini, kebanyakan barang-barang tersebut harganya lebih
mahal bila dibeli di jerman.
Check
list:
1. Baju, Celana, dan perlengkapan
- Sweater
& Jacket (lebih baik yang kedap air dan cukup tebal)
- Dasi
- Tali
Pinggang
- Sarung
Tangan
- Syal
- T-Shirt
(Banyak)
- Baju
lengan panjang
- Kemeja
/ Blus untuk acara resmi
- Pakaian
dalam
- Celana
Pendek / Rok
- Jeans.
- Kaus
Kaki
2.
Sepatu & Sandal
- Sepatu
santai (kets - nyaman dipakai ketika musim panas)
- Sepatu
Olahraga
- Sepatu
Boots (untuk musim dingin)
- Sepatu
hak tinggi (Untuk wanita dalam acara resmi)
- Sandal
Rumah
3. Keperluan sekolah
- Catatan
selama di SMU dan Goethe Ins.
- Buku-buku
Teks sesuai dengan bidang study kita.
- Tas
- Kalkulator
- Kamus
(Jerman-Indonesia, Jerman Inggris, Penjelasan Jerman)
- Pena
- Agenda/Organizer
- Pensil
- Penggaris
(Panjang dan segitiga)
- Paper
Clips
- Stapler
- Stabilo
- Penghapus
- Lem,
selotip
4.
Obat-obatan
- Obat
Alergi (Bagi yang mempunyai alergi)
- Tensoplas
- Obat
Batuk Pilek, Sakit kepala, antibiotik, obat sakit maag, dll.
- Multivitamin
- Obat
khusus/pribadi
5.
Keperluan kamar Mandi
- Sabun
- Parfum/Deodorant
- Sikat
Gigi
- Pasta
Gigi
- Sisir
- Hair
spray/Hair Gel
- Ikat
Rambut/Jepitan Rambut
- Alat
Cukur
- Skin
Lotion (untuk kulit yang kering)
- Handuk
- Make-Up
- Make-Up
Removers
6.
Lain-lain
- Rice
Cooker.
- Jas hujan
/ payung.
- Koper
(kalau bisa juga koper kecil untuk bepergian)
- Setrikaan
- Bumbu-bumbu
masak dari Indonesia yang tahan lama.
- Perhiasan
- Walkman
- Al Quran/kitab
suci
- Foto
Keluarga
kembali
Di
Bandara
Fiskal
Uang
Fiskal yang dibutuhkan sebesar Rp 1.000.000,- dan dibayar
di Fiskal Counter setelah Anda „Check In".
Berat Maksimum
Berat
bagasi yang diperbolehkan biasanya tercatat pada tiket pesawat
Anda. Harap perhatikan baik-baik jumlah ini, dan persiapkan
benar-benar sebelum Anda berangkat ke Bandara. Karena berat
bagasi bagasi yang berlebihan akan dikenakan biaya yang cukup
mahal.
Menurut
pengalaman kami, kami hanya diperbolehkan membawa 1 Handbag
(tas jinjing) dan 1 ransel ke dalam pesawat. Selebihnya harus
dimasukkan ke bagasi.
Kedatangan ke Bandara
Disarankan
agar Anda datang ke bandara 2 jam
sebelum keberangkatan, untuk berjaga-jaga bila anda mendapatkan
masalah yang tak terduga.
kembali
|